Bila bukan embun yang datang di pagi ini, melainkan sang hujan yang angkuh, harusnya kita bersyukur karena sebenarnya hujan adalah embun yang berkelimpahan.
Bila kau ada di lembah keputus-asaan yang paling dalam, pada siapakah kau mengeluh? Bila tebing terjal keangkuhan hanya akan mengacuhkanmu.
Berkata hanya untuk memohon, bergerak hanya untuk bersujud, menatap hanya untuk menangis, bernafas hanya untuk menyesal. Ya alloh, ya Rabbi. Hamba ingin dekat denganMu, setelah sekian lama berpaling.
Aku adalah bui di lautan. Bahkan seekor lumba-lumbapun tak akan menyadari itu. Bila kau menganggap aku ada, maka semesta akan memandangmu.
Bila aku seekor burung, maka aku seekor merpati, yang selalu pulang ke sarang yang sama. Tapi kau tlah meninggalkan sarang itu. Masih haruskah aku pulang kesana.
Bukan karena matamu yang seteduh telaga, Bukan karena wangi rambutmu yang seharum surga, bukan pula wajahmu yang secemerlang gemintang, tapi karena hatimu yang seluas cakrawala.
Kau kuatkan langkahku dengan genggamanmu, kau damaikan hatiku dengan senyummu, kau yakinkan bahwa dunia tak akan berakhir dengan cintamu. Oh begitukah cara cinta bekerja?
Jatuh cinta adalah ketika kau tiba-tiba menjadi seorang seniman yang mampu melukis wajahnya di kanfas kalbu.
Kan kubawa kau ke dalam hatiku, kau akan melihat semua dinding-dindingnya terlapisi oleh lukisan wajah dan namamu.
Yang patah akan tumbuh, yang pecah akan utuh, yang sakit akan sembuh. Itulah ajaibnya cinta.
Kau korbankan seluruh hidupmu untuk cinta, dan itu yang membuatmu di sebut sang pencinta. Tapi ketahuilah bahwa masih ada Tuhan yang Maha Cinta.
Kita di pertemukan oleh perbedaan, kita dipersatukan pertentangan. Masihkah ada perbedaan dan pertentangan setelah kita satu.
Cintaku 100% untukmu, sungguh. Aku hanya membagi sedikit perhatianku pada yang lain.
Takdir cintaku adalah dirimu, tapi jalan hidup cintaku adalah dia.
Aku mungkin sanggup membagi perhatian pada kalian berdua, tapi jujur aku tak sanggup bila harus membagi cinta.
Rabu, 03 Agustus 2011
Cinta Seratus Persen
9:10:00 PM
Pangeran Dekamora
0 komentar:
Posting Komentar