Cinta itu pernah hidup, bersama hidupnya diriku dengan dirimu. Bertumbuh bersama tanpa tersadari begitu subur dan indah. Bila ia adalah mawar maka ia adalah bunga yang paling lama bertahan hidup. Pernah layu namun tak cukup kuat untuk membunuhnya. Dimataku ia adalah abadi walau kita tidak.
Bersama kita telah merusaha menjaganya dari segala terpaan badai. Tangan-tangan kita tak lepas dari genggaman walau sebelah tangan kita menahan beban. Beban yang memang harus kita rasakan. Semuanya terasa ringan meski ada yang menghimpit. Senyummu telah mampu merubah warna hidupku. Meluruskan semua pandangan yang dulunya kelam. Tak setitikpun bahagia yang tak kita bagi bersama, begitu juga ketika menagis berdua.
Dulu, dulu sekali cinta kita telah menjadi ekstasi yang telah membuat kita melayang dan bahkan ketagihan. Semakin kita meneguknya, semakin kita kehausan. Tapi disitulah indahnya cinta. Cinta tak tak berpamrih, cinta yang berjalan apa adanya, mengalir namun penuh dengan gairah, diam yang bergelora. Hanya cinta biasa yang menciptakan rasa yang luar biasa. Membangun asa melawan dunia, bersama.
Cinta itu masih hidup, begitu juga aku. Tapi teganya kau meninggalkan kami. Cinta kita sekarat, begitu juga aku. Bila saja aku tahu jalan kesana untuk mengantarkan cinta kita padamu. Ia masih butuh nafasmu, ia masih butuh hatimu, begitu juga aku.
Sendiri aku masih menggengam cinta ini, tertatih-tatih dibawah teriknya mentari kehidupan. Aku masih harus mengarungi hidup ini, menantang kerasnya karang dan bebatuan. Cinta itu pernah hidup dan akan tetap hidup dihatiku. Aku akan tetap menjaganya untukmu.
Kamis, 20 Januari 2011
Cinta Itu Pernah Hidup, dan Akan Tetap Hidup
7:09:00 AM
Pangeran Dekamora
0 komentar:
Posting Komentar